IRHAM BUANA NASUTION MERAMBAH ASA DARI BELUKAR RAWA HINGGA PANAH BERACUN



Irham Buana Nasution, S.H, M.Hum merambah asa dari belukar rawa sampai ke gedung DPRD Sumatera Utara.
-----

SETELAH menamatkan pendidikan di SMA Negeri 12 Medan (sekarang SMA Negeri 13) dibenak dan pikiran menderu-deru keinginan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Mungkinkah itu akan terealisasi? 

Ketika itu jawaban yang muncul tidak mungkin, karena orang tua kami hidup dalam status ekonomi kelas bawah, kata Irham mengawali cerita dengan penulis.

Ayah hanya seorang juru foto amatiran dan emak guru SD berstatus PNS. Sedangkan kami 6 orang bersaudara yang masih dalam tanggungan orang tua, lanjut mantan siswa SMP Negeri 2 Delitua itu.

Namun bagi Allah tak ada yang tidak mungkin. Semuanya bisa terjadi jika Allah menghendaki. Begitulah yang dialami anak ke 3 dari pasangan Burhanuddin Amin Nasution dan Nurlela Lubis ini, atas izin dan rahmad Allah, juga didorong kebulatan tekat dan kesungguhan untuk belajar, dengan bermodal uang Rp 50.000 mendaftarkan diri menjadi mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, tahun 1990.

Irham dan keluarga semasa kecil

Uang tersebut hanya sebagai tanda mendaftar menjadi mahasiswa di kampus yang ketika itu masih berlokasi di Jalan Tilak, Medan. Kekurangan biaya pendaftaran dicicil selama setahun.

Menulis di Surat Kabar

Menulis berbagai artikel di surat kabar terbitan Medan dan Jakarta menjadi solusi terbaik bagi Irham untuk mengumpulkan pundi rupiah dalam memenuhi biaya pendidikan. Honor tulisan yang didapat dari surat kabar dapat menanggulangi biaya kuliah dan membeli buku.

Alhamdulilah, ujarnya bersyukur. Saya pun mendapatkan beasiswa di kampus, sehingga biaya pendidikan semakin terbantu dan meringankan beban pikiran, lanjutnya pria yang pernah menduduki posisi sekretaris DPD Partai Golkar, Sumatera Utara.

Irham paling belakang
                            
Magang di LBHI Medan

Mantan ketua senat mahasiswa UMSU ini setelah diwisuda dan meyandang gelar Sarjana Hukum tak langsung tertawa ria mendapatkan posisi karir yang cemerlang. Perjuangan harus dimulai lagi. Hidup memang harus diperjuangkan.

Irham yang pernah menjadi ketua RM Al-Ikhlas Kedai Durian (sekarang Suka Makmur), Kecamatan Delitua dan bersama anggotanya sukses 3 tahun berturut-turut menjadi panitia pengumpulan zakat fitrah dan penyembelihan hewan qurban ini memutuskan untuk berkiprah menjadi penegak hukum.

Langkah pertama yang dilalukannya mendaftar menjadi peserta magang di Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (LBHI) Medan. Tugas yang diembannya tidak mudah. Beliau kerap harus berhadapan dengan masyarakat dan aparat yang sedang ditangani kasusnya.

Kasus yang ditanganinya dominan warga yang tinggal di pedalaman, sehingga paling tidak setiap minggu melintasi rawa dan hutan bakau untuk sampai ke tempat tujuan. Bahkan terkadang harus bermalam disuatu tempat.

Yah...itulah konsekwensi dari pekerjaan, kata Irham mengenang masa lalunya.

Hasil kerja keras ayah dari dua putri Aqila Fazilatunnisa Nasution dan Aqifa Nayla Nasution itu tidak sia-,sia. Beliau memetik buah yang harum dan manis. Yayasan LBHI memberi kepercayaan kepada suami Khalijah Lubis itu sebagai direktur LBHI Medan dua priode berturut-turut.

Panah Beracun

Pada pagi hari Kamis, 12 April 2001 ketika baru turun dari mobil kantor yang dikemudikannya sendiri, sepucuk anak panah melesat cepat dari arah belakang beliau. Anak panah beracun itu menancap persis di betis kaki sebelah kanannya.

Beberapa hari Irham dirawat di Rumah Sakit Malahayati Medan. Ketika itu beliau sempat dijenguk oleh Gubernur Sumut, almarhum Tengku Rizal Nurdin yang memberi sengat atas perjuangan yang telah dan akan dilakukan alumnus  SD Al Ansor, Gang Kenanga, Kedai Durian, Kecamatan Delitua itu.

Perjuangan Irham tak berhenti sampai disitu. Sebagai praktisi hukum, khususnya membela kaum bawah, petani, buruh, dan nelayan terus dilakonkan sampai akhir hayat.

Ketua KPU Sumut

Berbekal pengalaman berorganisasi dan sebagai praktisi hukum, dua priode berturut-turut , yakni tahun 2004-2009, dan 2009-2014 anak ketiga dari 6 orang bersaudara itu diangkat menjadi Ketua Komisi Pemiiihan Umum (KPU) Sumut. Beliau dan jajarannya beserta masyarakat berhasil dengan sukses dan aman menyelenggarakan pemilihan anggota DPR pusat, propinsi, kabupaten/kota, dan pemilihan presiden serta wakilnya. Juga dua kali menyelenggarakan pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sumatera Utara.

Setelah usai berkiprah sebagai penyelenggara Pemilu, lelaki berbadan tegap dan tinggi yang dilahirkan di Kedai Durian, 21 April 1969  melanjutkan langkah asa berkecimpung dengan dunia politik. Partai Golkar menjadi pilihannya.

Wakil Ketua DPRD Sumut

Pada Pemilu tahun 2019 Irham tampil sebagai calon anggota DPRD Sumatera Utara daerah pemilihan Medan 1 meliputi kawasan Kecamatan Medan Marelan, Medan Belawan, Medan Denai dan lain- lain tampil dengan nomor urut 2. Setelah melalui doa, perjuangan, dan dukungan masyrakat, beliau terpilih menjadi anggota DPRD Sumut yang duduk di Fraksi Partai Golkar.

Pelantikan Irham menjadi wakil ketua DPRDSU

Tahun 2021 baru dipercaya partai berlambang pohon beringin itu menjadi ketua Fraksi Partai Golkar di DPRD Sumut. Tak lama berselang, dalam suatu musyawarah partai beliau dipercaya menduduki kursi salah satu wakil ketua DPP Partai Golkar Sumatera Utara.

Irham dan Nazrul 

Pada hari Rabu, 25 Agustus 2021 Allah menganugerahkan pula rahmad kepada beliau. Irham Buana Nasution yang menyelesaikan S2 nya di USU dan pernah melakukan study banding ke Amerika Serikat, sehingga bertemu dengan Presiden Amerikat Sarikat, Barack Obama menduduki posisi sebagai wakil ketua DPRD Sumatera Utara. Selamat dan semoga amanah. Aamiin, ya Allah.


JENDELA HATI

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU