PADA REUNI SMA
Papa Reni berdiri dan mengantarkan kedua pemuda sampai ke pintu pagar halaman rumah. Lelaki itu tidak menyapaku, karena memang dia tidak mengenalku. Sorot matanya menyimpan informasi yang akan disampaikan kepadak " Teman Reni? Mau acara reunian?, " Tanya ayah Reni. " Iya, Pak!, " Cepat aku menjawab .masuklah! Kami berjalan berdampingan. Badannya begitu kekar dan berisi, tidak sebanding dengan tubuhku yang kurus dan ke cil. " Silahkan duduk!, " Lelaki itupun menggeserkan kursi untukku di teras rumah. Aku duduk sendiri di teras, karena papa Reni masuk ke dalam rumah. Untuk mengisi kesendirian, kubalik halaman demi halaman surat kabar Dobrak yang kubeli di pasar Sambu. Sasaran tertuju rubrik atau halaman Remaja Kita yang menyajikan artikel, cerpen, dan puisi remaja. Alhamdulillah, redaksi menerbitkan tulisan cerpenku. Reni datang menghidangkan segelas es buah. Dia duduk persis di kursi sisi kiriku. " Maaf, Rus, terlambat menemuimu, " Ujar Reni me