Postingan

Menampilkan postingan dengan label CERPEN REMAJA | DOBRAK

PADA REUNI SMA

Papa Reni berdiri dan mengantarkan kedua pemuda sampai ke pintu pagar halaman rumah. Lelaki itu tidak menyapaku, karena memang dia tidak mengenalku. Sorot matanya menyimpan informasi yang akan disampaikan kepadak " Teman Reni? Mau acara reunian?,  " Tanya ayah Reni. " Iya, Pak!, " Cepat aku menjawab .masuklah!  Kami berjalan berdampingan. Badannya begitu kekar dan berisi, tidak sebanding dengan tubuhku yang kurus dan ke cil. " Silahkan duduk!, " Lelaki itupun menggeserkan kursi untukku di teras rumah. Aku duduk sendiri di teras, karena papa Reni masuk ke dalam rumah.  Untuk mengisi kesendirian, kubalik halaman demi halaman surat kabar Dobrak yang kubeli di pasar Sambu. Sasaran tertuju rubrik atau halaman Remaja Kita yang menyajikan artikel, cerpen, dan puisi remaja. Alhamdulillah, redaksi menerbitkan tulisan cerpenku. Reni datang menghidangkan segelas es buah. Dia duduk persis di kursi sisi kiriku. " Maaf, Rus, terlambat menemuimu, " Ujar Reni me

KABUT KEMBALI DATANG

Gambar
BETAPA senang hatiku menyambut kedatangan seorang rekan wanita, yang juga menggeliat di dunia kepenulisan dan teater seperti aku. Kami berkenalan ketika anak-anak teater menggelar malam renungan teater menyambut kedatangan tahun baru miladiyah yang penuh dengan harapan dan menyimpan sejuta kenangan. "Masih kenalkan denganku?" Tanyanya ketika kami berjabatan tangan. "Iya, aku kenal. Elida kan?" Kataku meyakinkan. "Kau Armi," ucapnya dari balik senyum manisnya. Dia duduk persis di hadapanku, sehingga membuatku sedikit kikuk bila mata lembutnya melihatku. Aku tipe lelaki pemalu, terlebih saat usia belasan tahun. Alhamdulillah, sifat pemaluku berangsur sedikit demi sedikit berubah setelah aku bergelut dengan dunia teater. Yang mana banyak menguji mental untuk memerankan berbagai perlakonan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.  "Bagaimana masih bernafas teater kalian?"  Tanya Elida. "Ya...mudah-mudahan masih aktif, walau terkadang terlena,&quo