Postingan

Menampilkan postingan dengan label KLIPING PUISI

NARASI DEDAUAN

Gambar
NARASI DEDAUNAN (1) Lambai dedaunan adalah denting-denting melodi alam Tembang keteduhan jiwa Napas pun menghela panjang Secuil narasi terbaca di mata Dedaunan layu...kuyu dipetik jemari masa Terhempas mati di batu Narasi yang tak terbaca mata Dedaunan kering Asa pun membeku...seperti batu Dedaunan adalah kita Hari ini... Kita tulis narasi romantis dedaunan Biarkan tunas-tunas mekar dan megar Disetiap butir tanah Disetiap butir batu Disetiap butir pasir Medan, 15 Januari 2014 ---------- NARASI DEDAUNAN (2) Kutilang terbang rendah Matanya liar mencari dahan tempat bertengger Tak satupun Jejeran menara terpajang membatu di matanya Kutilang terbang lunglai Matanya menangkap dahan kering Kaki kecilnya bertengger pelan Kutilang menata asa Tak terlihat pucuk ilalang  Kutilang menghela napas panjang Kutilang kehilangan belalang Dahan patah Kutilang...mati --------- BALADA POHON JAMBU Saat pacekelik Ayah menanam pohon jambu itu Daunnya layu Batangnya goyah Seakan tak mampu bertahan hidup Setel

NEGERI PENDIAM

Gambar
NEGERI PENDIAM Hari ini Negeri jadi pendiam Wajahnya ditundukkan Tak berani menatap Meskipun kaki garuda dipatahkan Negeri jadi pendiam Bagai gadis bisu Yang ketakutan dengan majikan Takut dikemplang majikan Katanya Negeriku jadi pendiam Karena diam adalah emas Tapi emas yang didapat Emas yang melelehkan air mata garuda, sehingga tak gagah melanglang buana Negeriku Jangan jadi pendiam Rasakan patriotisme Sudirman Kepalkan tangan bagai Bung Karno Penuhi ruang Indonesia dengan semangat Bung Tomo Kami anak-anak negeri Tak biarkan kaki garuda dipatahkan Kami tak izinkan garuda menangis Kami akan nyanyikan Indonesia Raya ***** SURAT BUAT WAKIL RAKYAT Bom-bom kemiskinan terletak di kota-kota Bom-bom kesusahan terpajang di desa-desa Yang harus dijinakkan sebelum meledak Namun tak ada yang mau buka mata Wakil rakyat di Senayan Yang seharusnya memungut setiap bom Pun tak mau peduli Hari ini... Engkau lebih gairah Mengemis uang rakyat Membangun rumah mewah Demi kenyamanan menghitung suara rakyat