Postingan

Menampilkan postingan dengan label PANTUN

TERUS BERJALAN

Jagad Pantun TERUS BERJALAN Istana Maimoon lewat Kampung Baru Halaman istana banyak wisatawan Kota Medan banyak jalan baru Salah belok bisa terus berjalan Memang manis anak perempuan Senyum manis selalu dibagikan Terus berjalan tidak sampai tujuan Gerangan siapa yang melakukan? Banyak polusi di tengah kota Percuma taman tidak dirawat Dijawab mudah sebelah mata Terus berjalan pasti tersesat Kancing baju ganti peniti Tilam busuk banyak kepinding Terus berjalan tidak berhenti pastilah jarum jam dinding

CUCI TANGAN

Jagad Pantun CUCI TANGAN Pisang barangan makanan raja Pisan dimakan pencuci mulut Cuci tangan bukan menyiram saja Tangan diusap dengan lembut Pagi hari banyak embun Embun pagi menetes pelan Tangan merata dilumur sabun Sabun dilumur membunuh kuman Kerbau berjalan menarik pedati Pedati berisi daun pandan Tangan bersih kuman mati Makan nasi menjadi aman Kelapa tua banyak santan Santan menggulai telur puyuh Cuci tangan jangan abaikan Biar virus pergi menjauh

PERGANTIAN TAHUN

Gambar
Jagad Pantun PERGANTIAN TAHUN Kelopak bertingkat memanglah cantik M awar merah menggoda hati Jangan sembarang mawar dipetik Mawar mekar batang berduri Bunga mawar batang berduri Kelopak berembun waktu subuh Detik sangat cepat berlari Duapuluh satu pergi menjauh Hati tempat cinta berlabuh Setangkai mawar kekasih terhibur Duapuluh satu pergi menjauh Harapan tertunda jangan dikubur Mawar merah dilihat tidak jemu Letak atas meja waktu sarapan Duapuluh dua datang bertamu Tamu disambut taburkan harapan Bunga mawar tanam di pekarangan Mekar setangkai sudah pun gugur Harapan dipacu dengan perjuangan Setelah sukses jangan takabur

DURIAN DAN ANGKOT MEDAN

Gambar
Jagad Pantun DURIAN DAN ANGKOT MEDAN Banyak karung berisi beras Beras disimpan dalam karung Bagi awak informasi yang jelas Akankah hujan berawal mendung? Besar batang pohon durian Buah durian manis dirasa Supir angkot kejar setoran Palang kereta diterobos paksa Buah durian dibuat kolak Kolak durian pemanisnya gula merah Supir angkot mabuk tuak Empat penumpang mati berdarah Kulit durian tidak berbisa Tertusuk sakit bisa ditahan Supir angkot merasa tidak berdosa Ugal-ugalan terus pamer di jalan Biji durian bisa dikreasi Diolah elok menjadi kripik Perusahaan angkot perlu evaluasi Supir dipilih yang terbaik Medan, 11 Desember 2021

PANTUN MELANGKAH DARI SEBAIT PUISI

Gambar
Pantun Sungai Deli habitat biawak Biawak mati dalam semak Tamat sekolah kurang semarak Lowongan kerja tidak banyak Sungai tenang ditabur tuba Ikan didapat belum pasti Pegawai negeri sudah dicoba Modal ilmu tanpa relasi Tanah subur ditanam lada Panen lada dengan tekun Ingin kuliah tiada biaya Niat digantung lima tahun Pagi hari hujan gerimis Saat hujan menumis remis Niat digantung tidak pesimis Berkiprah awak menjadi penulis Sibuk kampanye merebut kursi Kursi didapat menjadi terdakwa Tulisan pertama sebait puisi Puisi ditulis berjudul Kecewa Berbaris lurus ikut garis Lama berbaris kaki tertatih Harian Waspada tempat menulis Awak ucapkan terima kasih Angkat senjata ketika perang Makam pahlawan ditabur kembang Harian Analisa memberi peluang Kesempatan menulis makin berkembang Menjelang lebaran membeli sajadah Sajadah gambar masjid berkubah Honor tulisan terkumpul sudah Uang ditabung untuk kuliah Gulung rambut menjadi sanggul Rambut bersanggul pasti perempuan UMSU  menj