Kecek

-
Kecek

MENGUASAI DUNIA


Pagi itu siswa kelas 6 SD sedang belajar IPS. 

Guru : Siapa yang bisa menguasai dunia?

Amri : Raja

Guru : Salah. Raja hanya menguasai satu  kerajaan.

Didi :  Penjajah

Guru : Masih salah

Dodo : Saya, Pak. Saya bisa menguasai dunia

Guru : Bagaimana caranya?

Dodo : (beranjak ke meja guru). Begini caranya, Pak dengan memeluk bola dunia atau globe.

Guru : Hehehe...
__________________________________________

JAM BERAPA


Guru : Anak-anak saat ini pukul 08.00 di Medan. Pukul berapa di kota Papua?

Rian : Sama, Pak.

Guru : Tidak tepat. Kamu Didi!

Didi : Sebentar ya, Pak, biar saya telepon nenak saya yang tinggal di Papua

Guru : ???
__________________________________________

 CUCOK DAN CICIT




















BELUM TERCAPAI


Seorang terdakwa dengan kasus pembunuhan terhadap empat orang divonis hakim hukuman mati. Sebelum eksekusi hukuman mati dijalaninya, terdakwa memohon kepada hakim.

Hakim : Apa permintaan Anda terakhir sebelum dihukum mati?

Terdakwa : Cita-cita saya hampir tercapai. Tinggal satu langkah lagi. Izinkan saya melakukannya.

Hakim : Apa cita-cita Anda?

Terdakwa : Saya akan membunuh lima orang. Tinggal satu orang lagi bel,um tercapai, yaitu Anda.

Hakim : Grrrr
__________________________________________

PALING ENAK


Dua orang juru foto sedang beristirahat di warung kopi.

Juru foto 1 : Menurut Abang memotret  apa yang paling enak?

Juru foto 2 : Memotret cewek cantik.

Juru foto 1 : Kurang enak, Bang.

Juru foto 2 : Jadi memotret apa?

Juru foto 1 : Memotret kue, Bang.

Juru foto 2 : Lho...koq kue?

Juru foto 1 : Iyalah, Bang, sesudah awak  potret bisa langsung dimakan 
                     
Juru foto 2 : Akh...enak-enak kau sajalah!

# kecek pahrus zaman nasution


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

-
Gambar
JUMAT pagi, 6 Mei 2023, aku bersama dengan rombongan guru dan rekan kelas XII MAS Univa, Medan berwisata religi ke Barus, Tapanuli Tengah. Tujuan utama mengunjungi dan berziarah ke makam sahabat Nabi Muhammad Saw yang dimakamkan disebuah bukit. Tempat itu bernama Papan Tinggi yang berlokasi di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara, Tapanuli Tengah. Untuk dapat sampai ke atas bukit, tempat dimakamkan sahabat Rasulullah butuh perjuangan tenaga. Lho...koq pakai tenaga? Iya, sebab makam tersebut berada 200 meter di atas permukaan laut. Jadi, peziarah harus terlebih dahulu mendaki melalui jalur tangga beton. Konon, jumlahnya seribu anak tangga. Anak tangga pertama Nafas ngos-ngosan dan lutut pegal sudahlah pasti. Namun semangat tidak boleh kendur. Rasa lelah sedikit terobati dengan beraneka tumbuhan menemani perjalanan. Sesekali angin berhembus lewat dedaunan menghapus penat yang merayap di tubuh. Barisan anak tangga yang dilalui Alhamdulillah, kami sampai ke lokasi makam.  Lega rasanya s
Read more »

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

-
Gambar
Jejak Sahabat KETIKA Umar bin Khattab memecat Guberbur Syria, Muawiyah, beliau harus ekstra berhati-hati mencari penggantinya. Hal itu disebabkan Syria merupakan daerah yang rawan. Sebelum kedatangan agama Islam di daerah tersebut pernah menjadi budaya kristen dan perdagangan. Berbagai godaan dan rangsangan memenuhi kota itu. Umar bin Khattab memegang prinsip yang kokoh, "setiap kesalahan yang dilakukan penguasa dan pejabat yang dipilihnya, maka orang yang pertama yang akan ditanya di hadapan Allah Swt adalah dirinya (Umar bin Khattab). Baru kemudian penguasa yang melakukan kezaliman Umar memilih Said bin Amir menggantikan posisi Muawiyah. Sahabat baginda Rasulullah Muhammad Saw ini merupakan sosok orang yang taqwa kepada Allah Swt. Beliau dikenal sebagai sosok yang berhati mulia, zuhud, dan wara'. Dalam setiap perjuangan Rasulullah Muhammad Saw, Said tetap menyertainya. Semula Said menolak jabatan tersebut. Setelah didesak Umar, dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab Said men
Read more »

SEBUTIR PELURU

-
Gambar
Cerpen SEBUTIR PELURU ORANG-orang di sekitar tempat tinggalnya, biasa memanggil pria tua itu, Pak Wardi. Sedangkan nama yang ditabalkan orang tuanya Mawardi. Usianya 65 tahun. Rambutnya total berubah status menjadi uban. Sejak enam tahun yang lalu, dokter tanpa lewat sidang meja hijau menjatuhkan vonis menderita sakit darah tinggi, jantung, dan lever. Wajarlah beliau menderita penyakit tersebut, karena sepanjang hari - sejak bangun tidur sampai dengan tidur lagi - akrab dengan beberapa gelas air kopi dan puluhan batang rokok. Tiga hari sudah penyakit jantung Pak Wardi kambuh. Puskemas, tempat berobat yang mampu dijangkaunya. Dokter memberikan obat berlabel generik. Lumayanlah, daripada tidak berobat sama sekali. Pak Wardi sebenarnya tidak mau berobat lagi, karena keadaan ekonomi keluarganya sangat memprihatinkan. Beliau sudah memasrahkan deritanya kepada Allah Swt. Di tengah belantara kota muncul sosok yang terbuka hati dan siap untuk mengulurkan tangannya kepada Pak Wardi. Pria berwaj
Read more »