MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

JUMAT pagi, 6 Mei 2023, aku bersama dengan rombongan guru dan rekan kelas XII MAS Univa, Medan berwisata religi ke Barus, Tapanuli Tengah. Tujuan utama mengunjungi dan berziarah ke makam sahabat Nabi Muhammad Saw yang dimakamkan disebuah bukit. Tempat itu bernama Papan Tinggi yang berlokasi di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara, Tapanuli Tengah.
Untuk dapat sampai ke atas bukit, tempat dimakamkan sahabat Rasulullah butuh perjuangan tenaga. Lho...koq pakai tenaga? Iya, sebab makam tersebut berada 200 meter di atas permukaan laut. Jadi, peziarah harus terlebih dahulu mendaki melalui jalur tangga beton. Konon, jumlahnya seribu anak tangga.
Anak tangga pertama
Nafas ngos-ngosan dan lutut pegal sudahlah pasti. Namun semangat tidak boleh kendur. Rasa lelah sedikit terobati dengan beraneka tumbuhan menemani perjalanan. Sesekali angin berhembus lewat dedaunan menghapus penat yang merayap di tubuh.
Barisan anak tangga yang dilalui
Alhamdulillah, kami sampai ke lokasi makam.  Lega rasanya sampai di atas bukit. Selain sukses menaklukkan seribu anak tangga, kita dapat menghirup udara segar alam yang masih alami. Mata pun menikmati keindahan ciptaan Allah dari ketinggian. Subhanallah.
Makam sahabat Nabi Muhammad Saw
Makam sahabat Nabi Muhammad Saw ini sama layaknya kuburan ummat Islam. Bebatuan kecil diletakkan di atas pusaranya. Juga terdapat nisan sebagai penanda kuburan. Yang berbeda soal ukuran panjang kuburan. Pada umumnya panjang kuburan seseorang sekitar 1,5 meter. Namun makam sahabat Nabi Muhammad Saw yang bernama Syekh Mahmud bin Abdurrahman bin Muazd bin Jabal, panjangnya sekitar 8 meter. Beliau datang ke Indonesia, Tapanuli Tengah, Barus pada masa Khalifah Abu Bakar As Siddiq. Beliau pun sebagai penyiar Islam pertama di Indonesia.
Berziarah di makam Syekh Mahmud

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU