Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

Gambar
Jejak Sahabat KETIKA Umar bin Khattab memecat Guberbur Syria, Muawiyah, beliau harus ekstra berhati-hati mencari penggantinya. Hal itu disebabkan Syria merupakan daerah yang rawan. Sebelum kedatangan agama Islam di daerah tersebut pernah menjadi budaya kristen dan perdagangan. Berbagai godaan dan rangsangan memenuhi kota itu. Umar bin Khattab memegang prinsip yang kokoh, "setiap kesalahan yang dilakukan penguasa dan pejabat yang dipilihnya, maka orang yang pertama yang akan ditanya di hadapan Allah Swt adalah dirinya (Umar bin Khattab). Baru kemudian penguasa yang melakukan kezaliman Umar memilih Said bin Amir menggantikan posisi Muawiyah. Sahabat baginda Rasulullah Muhammad Saw ini merupakan sosok orang yang taqwa kepada Allah Swt. Beliau dikenal sebagai sosok yang berhati mulia, zuhud, dan wara'. Dalam setiap perjuangan Rasulullah Muhammad Saw, Said tetap menyertainya. Semula Said menolak jabatan tersebut. Setelah didesak Umar, dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab Said men

PADA REUNI SMA

Gambar
Lewat tigabelas menit dari waktu LEWAT tigabelas menit dari waktu tertera di dalam undangan reuni, aku sampai di rumah Reni, tempat diadakan reuni. Aku sedikit ragu untuk masuk ke rumah Reni, karena tak seorang rekanku terlihat batang hidungnya. Hanya papa Reni dan dua orang pria sedang bercakap-cakap di teras rumah. Aku menjadi terpaku melihat kesunyian itu. Papa Reni berdiri mengantarkan kedua orang tamunya sampai pintu pagar halaman rumah. "Teman Reni? Mau reunian?" Tanya papa Reni. Aku mengangguk seraya menjawab, "Iya, Pak," "Ayu masuklah!" Ajak papa Reni. "Belum ada yang datang," sambung papa Reni. "Silahkan duduk!" Sambung lelaki berbadan gemuk dan tinggi. Tidak sebanding denganku yang kurus. Sepeninggal papa Reni, aku duduk sendiri di teras rumah. Sesekali hembusan kecil angin menemani kesendirianku. Selagi menikmati sendiri, kubuka koran Dobrak yang kubeli di terminal Sambu. Sasaranku rubrik remaja, Alhandulillah, redaksi menerb

TATAPAN SEPASANG MATA

Gambar
TATAPAN SEPASANG MATA Tatapan sepasang mata indah Melukis rindu dalam kanvas Warna rindu yang tidak pudar Tatapan sepasang mata indah Mengusik cerita kasmaran kemarin Yang terhenti Tatapan sepasang mata indah Berlinang rindu Tak mungkin jemariku menyekanya Maafkan aku! Delitua, 15 Juli 2021 ----- CINTA TAK PERNAH HILANG Cinta tak pernah hilang Meski wajahnya hambar di mata Biarpun namanya kelu lidah menyebut Cinta itu tetap ada Cinta itu bergumul dalam darah Cinta itu menjelma dalam kesal Cinta itu bermuara dalam sakit hati Cinta itu basah dalam air mata Cinta itu berwajah gundah Cinta tetap ada Cinta itu bukan mata Cinta itu bukan lidah Cinta itu rasa Dendam bukan cinta Dendam cinta yang mati Medan, 19 Juli 2021 ----- SEGARIS CINTA Sepasang mata lembut mencurahkan rindu padaku Aku diam Rindu itu bukan untukku Sepasang bibir manja mengucapkan cinta padaku Aku tidak mengangguk Cinta itu bukan milikku Sepasang tangan indah memeluk cinta dirasaku  Maafkan aku Hanya segaris cinta dirasaku

BANGUNKAN FITRAH

BANGUN FITRAH Inilah episode kita Ketika mengejar matahari terlalu banyak torehan belati Lukai hati Bercak darah terberai dalam kejaran detik-detik air mata Melumuri jiwa Episode yang memaksa kita berotak batu Karena disutradarai iblis berwajah angkuh Gema takbir membasahi bumi Bangunkan fitrah yang tertidur pulas Sucikan hati Ulurkan tangan Ukir sejuta kata putih, maaf. ----- MEMULAI MAAF Memulai maaf Bukan menjabik wajah Walau hati pernah digores Biar Surga berpihak bagimu Medan, Ramadhan 1440 H Analisa, 19 Juni 2019 ----- FLUKTUASI IMAN Fluktuasi iman milik kita Saat kaki melangkah kaku Wajah sajadah bersimbah doa Kelenbutan hati dipenuhi instiqfar Fluktuasi iman milik kita Saat hati tertawa renyah Doa dibiarkan tertidur di sajadah Kekerasan hati ditemani iblis Fluktuasi iman milik kita Ramadhan...rumah singgah beratap teduh Bagi wajah-wajah yang merasa berdosa Iqtikaf membentang sajadah Khusuk mengukir zikrullah dan istiqfar Fluktuasi iman milik kita Ketika Ramadhan beranjak mengik

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

Gambar
JUMAT pagi, 6 Mei 2023, aku bersama dengan rombongan guru dan rekan kelas XII MAS Univa, Medan berwisata religi ke Barus, Tapanuli Tengah. Tujuan utama mengunjungi dan berziarah ke makam sahabat Nabi Muhammad Saw yang dimakamkan disebuah bukit. Tempat itu bernama Papan Tinggi yang berlokasi di Desa Pananggahan, Kecamatan Barus Utara, Tapanuli Tengah. Untuk dapat sampai ke atas bukit, tempat dimakamkan sahabat Rasulullah butuh perjuangan tenaga. Lho...koq pakai tenaga? Iya, sebab makam tersebut berada 200 meter di atas permukaan laut. Jadi, peziarah harus terlebih dahulu mendaki melalui jalur tangga beton. Konon, jumlahnya seribu anak tangga. Anak tangga pertama Nafas ngos-ngosan dan lutut pegal sudahlah pasti. Namun semangat tidak boleh kendur. Rasa lelah sedikit terobati dengan beraneka tumbuhan menemani perjalanan. Sesekali angin berhembus lewat dedaunan menghapus penat yang merayap di tubuh. Barisan anak tangga yang dilalui Alhamdulillah, kami sampai ke lokasi makam.  Lega rasanya s

WARKAH DARI MAS UNIVA MEDAN

Gambar
Alhamdulillah, kedua orang tua dapat menghadiri dan menyaksikan aku diwisuda telah menamatkan pendidikan di MAS Univa Medan. ----- TiIGA tahun aku menimba ilmu pengetahuan dari para guru di Madrasyah Aliyah Swasta (MAS) Eks PGA Univa, Medan. Banyak suka dan duka yang menghiasi perjalanan hingga menuntaskan pembelajaran pada tahun 2023. Tahun pertama, 2020 terdaftar sebagai siswi MAS Univa, wabah corona virus masih melanda dunia. Imbasnya, aku dan kawan-kawan belajar dengan sistem online. Belajar jarak jauh. Media pembelajaran menggunakan handpone dan laptop. Dengan kondisi itu, otomatis interaksi guru dengan siswa, siswa dengan siswa sangat minim. Yah...dapat dihitung dengan jari tatap muka guru dengan siswa. Itupun dijadwal ketika mengantar tugas ke sekolah untuk dikoreksi oleh guru. Ranking 1 semester 1 kelas XII IPS (2022) Semangat belajar tidak boleh kendur. Semester demi semester dilalui dengan meningkatkan dan meraih prestasi. Semester pertama aku meraih ranking kedua di kelas X

INDAH DALAM KENANGAN

Gambar
Kami tahu, engkau bertahun merasakan sakit menyelimuti raga. Namun, rasa sakit mampu engkau sembunyikan di balik senyum dan canda kepada setiap orang yang berinteraksi denganmu. ----- Bekerja keras untuk keluarga dilakukan dengan ikhlas, walau fisik kian ringkih dibalut sakit. Sosok yang peduli dan penuh kasih sayang kepada keluarga dan orang banyak. Kehadiranmu di tengah keluarga memberikan warna penuh kekeluargaan. Tiada terukir nilai perbedaan di hatimu antara seseorang dengan yang lain. Tanganmu mudah mengukur sesuatu kepada siapapun.  Yang kudengar, banyak saudara, teman, tetangga, dan sejawatmu mengatakan, engkau orang baik. Mudah-mudahan itu menjadi jalan bagimu menuju Surga Allah Swt. Meski dihinggapi berbagai cerita duka dalam menjalani kehidupan berkeluarga, engkau tetap tabah dan kuat menghadapi realitanya. Disaat anak-anak masih duduk di bangku sekolah, ayah mereka meninggal dunia. Sejak itu, engkau bergulat menguras keringat membersarkan kedua anakmu. Alhamdulillah, perjua

AL QURAN KITA

Gambar
AL QURAN Sedap wangi daun pandan Tikar pandan untuk sajadah Qur'an turun bulan Ramadhan Gua Hira' tempat yang berkah Buah sukun dimakan zaman Punah sukun kurang perhatian Jibril datang membawa pedoman Iqra' yang pertama diajarkan Nelayan tambak menabur pakan Pakan ditabur ke dalam kolam Nabi Muhammad sudah ajarkan Al Qur'an pedoman ummat Islam Kencang larinya kuda jantan Kalau berlari kepada diikat Pedoman kita menjadi tuntunan Tuntunan hidup dunia akhirat Gandal beban di atas bahu Bahu kekar pasti jejaka Baca Qur'an supaya tahu Bedakan antara Surga Neraka Pohon jambu banyak dahan Buah jambu berisi ulat Baca Qur'an menjadi kebutuhan Satu halaman selesai sholat Suka Makmur, 11 Ramadhan 1442 H/23 April 2021

MELATI TAK PERNAH LAYU

Gambar
Puisi MELATI TAK PERNAH LAYU (bagi Yayasan Kemala Bhayangkari) Meskipun sepanjang perputaran mentari dan rembulan Tumpahkan asa di ladang mahligai Namun senyum tak pernah hambar dan kikis ditelan peluh Gemulai tangan nurani menata indah Melati putih di taman sosial dan pendidikan Dipersembahkan untuk kejayaan negara dan bangsa Disuguhkan untuk senyum manis anak-anak negeri menggapai matahari esok Ibu Kemala Bhayangkari Melati yang engkau tanam dan tata di taman negeri Mekar bak mentari pesona putih Mewangi dari tanah Iskandar Muda hingga Puncak Jaya Wijaya Melatih putihmu Melati bhinneka tunggal ika Kilau kemalamu Wahan peluh tanpa keluh Yang tak kan pernah layu di negeri merdeka KARTINI MENANTI KARTINI Gelap yang mendera negeri Cederai langkah perempuan Henti dalam luka keterasingan Perempuan dibutakan Tak boleh buka jendela tatap matahari Kartini... Tidak berhati kraton Meski berdarah biru Rasa ditabur untuk kaumnya Cinta diberi untuk suadaranya Belenggu api dipadamkan Perempuan beba

PEREMPUAN KEDUA

Gambar
SEBAGAI anak tunggal, kehidupanku tergolong mewah. Apapun yang kupinta dapat dipenuhi mama dengan cepat. Mama di mataku sosok perempuan yang mulia dan berbudi. Betapa tidak, walaupun papa telah meninggal sejak aku berusia delapan tahun hingga aku dewasa, mama tidak pernah melampiaskan kesepiannya dengan pria lain. Bahkan mama tidak berniat untuk menikah lagi. Gejolak kewanitaan yang memuncah dalam gairah ditumpahkan dengan beraktivitas dalam organisasi sosial. Suatu hari, kubawa Rizka, kekasihku ke rumah. Aku ingin mengenalkannya dengan mama. Namun niat itu kuurungkan, karena mama menunjukkan sikap tidak senang kepada Rizka. Mama tidak mau menemui Rizka di ruang tamu. "Maaf, Riz, mama nggak di rumah," kataku berbohong. Rizka tampak kecewa. "Nggak apa, Ridwan," balas Rizka. ***** Malam

NARASI NISAN

Gambar
NARASI NISAN Oleh : Pahrus Zaman Nasution Angin yang menggelinding dalam barisan awan kelam Bukan pluit gelegar petir untuk muntahkan gerimis Mentari tersenyum di balik rindang dedaunan Menikmati semilir bayu Memainkan gemerisik daun bambu Jutaan gerimis menggelantung Inilah narasi nisan Tak sehelai daun pun tahu Kapan jatuh memeluk bumi...misteri Daun hanya bisa bertasbih padaNya Nantikan kepastian...bersemayam dalam bumi Medan, Januari 2019 ---------- E V A K U A S I Pilar-pilar koridor rubuh diterpa dosa-dosa masa kini Padahal pondasi dibalur keringat matahari sepuluh, seratus, mungkin seribu bocah  Bertaring, berteriak ke angkasa Terkepung dalam jeruji ambisi Ironis...tak setetes darah tercecer menodai rumput Tak seonggok mayat terkapar membangkai Bocah bertaring Dengan apa lagi mengevakuasimu Haruskah kau dipaksa menguras laut dan menyiramkannya ke lambung? Evakuasi umurmu sebelum lidah kelu membatu ---------- ANAK PARLEMEN Aku anak perlemen Nama Surya Negara Pelita Lahir dari lak

MONUMEN UNTUK IBU

Gambar
Cerpen MONUMEN UNTUK IBU SUDAH lama orang-orang berencana untuk membangun sebuah monumen. Monumen untuk mengenang jasa ibu. Perempuan yang telah mengandung, melahirkan, menyusukan dan membesarkan mereka. Akan tetapi, entah mengapa setiap akan dimulai pembangunannya terhadang rintangan, sehingga gagal dan gagal untuk diwujudkan monumen tersebut. Begitupun orang-orang tidak pernah menyemai dan memupuk benih putus asa. Kecewa memang pernah merayapi dinding hidup. Oleh sebab itu, dari generasi ke generasi sikap itu terus diwariskan, agar dapat terwujud pembangunan monumen untuk ibu. Tiap generasi tidak pernah berhenti mencari teknik yang terbaik untuk dapat membangun monumen tersebut. Berbagai bentuk rancang bangun sudah disiapkan, tetapi pembangunannya belum bisa juga terwujud. Kini giliran generasi melenium menampilkan sosok tangan modrenisasi untuk membangun monumen itu. Mereka yakin mampu membangunnya dengan ditopang oleh teknologi canggih. Yang diimbangi pula inteletual  masa depan. M

TERUS BERJALAN

Jagad Pantun TERUS BERJALAN Istana Maimoon lewat Kampung Baru Halaman istana banyak wisatawan Kota Medan banyak jalan baru Salah belok bisa terus berjalan Memang manis anak perempuan Senyum manis selalu dibagikan Terus berjalan tidak sampai tujuan Gerangan siapa yang melakukan? Banyak polusi di tengah kota Percuma taman tidak dirawat Dijawab mudah sebelah mata Terus berjalan pasti tersesat Kancing baju ganti peniti Tilam busuk banyak kepinding Terus berjalan tidak berhenti pastilah jarum jam dinding

BERDEKLAMASI

Gambar
Berdeklamasi Sosok wajah berdeklamasi Puisi karya anak bangsa Berdiri dengan percaya diri Untuk raih prestasi Deklamasi puisi Hati dan pikiran berjalan Mencari puisi yang tersimpan Dalam hati Puisi yang tersimpan dalam hati Lepas dengan suara lantang Agar puisi berintonasi Menembus ilalang menghadang Ekspresi wajah di mata Bebas bermain dalam setiap kata Ekspresi puisi dibaca Agar puisi punya rasa Medan, Januari 2021 ✍️✍️✍️ Janji Itu Hutang Aku duduk sendiri Memandang hujan sejak siang tadi Bukan hujan kubenci Kutahu hujan rahmad Illahi Yang kusyukuri Hujan yang tak berhenti Tersimpan gundah di hati Terbayang wajah teman menanti Menanti aku menemui Kemarin kuberi janji Pada sahabat yang baik hati Siang ini Berlatih bersama membaca puisi Kuberdoa di dalam hati Semoga hujan diredakan Illahi Robbi Agar kupenuhi janji Sebab janji hutang yang dilunasi Delitua, Januari 2021 ✍️✍️✍️ Toleransi Dalam Keberagaman Di sini Indonesia Negeri bhinneka tungggal ika Suara agama diagungkan terdepan Ketuh

CUCI TANGAN

Jagad Pantun CUCI TANGAN Pisang barangan makanan raja Pisan dimakan pencuci mulut Cuci tangan bukan menyiram saja Tangan diusap dengan lembut Pagi hari banyak embun Embun pagi menetes pelan Tangan merata dilumur sabun Sabun dilumur membunuh kuman Kerbau berjalan menarik pedati Pedati berisi daun pandan Tangan bersih kuman mati Makan nasi menjadi aman Kelapa tua banyak santan Santan menggulai telur puyuh Cuci tangan jangan abaikan Biar virus pergi menjauh
Gambar
  Cerita Anak KESAKSIAN IRMA Suasana SD Citra yang nyaman dan aman berubah menjadi tidak aman. Tiga bulan terakhir banyak siswa yang kehilangan uang dan handpone. Seminggu sekali dua sampai dengan tiga siswa melapor kepada wali kelas kehilangan uang dan handpone yang disimpan di tas sekolah. Uang dan handpone diambil oleh sang pencuri dari dalam tas siswa saat jam istirahat. Pencuri memanfaatkan waktu tersebut dengan cermat, karena tidak seorang siswa pun berada di ruang kelas. Kondisi ruang belajar yang kosong memancing keberanian percuri masuk ke dalam kelas dan mengobok-obok setiap tas siswa. Sejumlah siswa yang dicurigai sebagai pelakuan pencurian Juara 3 menulis cerita anak bagi guru-guru di jajaran YKB Sumatera Utara tahun 2023

PERGANTIAN TAHUN

Gambar
Jagad Pantun PERGANTIAN TAHUN Kelopak bertingkat memanglah cantik M awar merah menggoda hati Jangan sembarang mawar dipetik Mawar mekar batang berduri Bunga mawar batang berduri Kelopak berembun waktu subuh Detik sangat cepat berlari Duapuluh satu pergi menjauh Hati tempat cinta berlabuh Setangkai mawar kekasih terhibur Duapuluh satu pergi menjauh Harapan tertunda jangan dikubur Mawar merah dilihat tidak jemu Letak atas meja waktu sarapan Duapuluh dua datang bertamu Tamu disambut taburkan harapan Bunga mawar tanam di pekarangan Mekar setangkai sudah pun gugur Harapan dipacu dengan perjuangan Setelah sukses jangan takabur