PERSIAPAN IBU MENANTI PERSALINAN


HAMIL dan melahirkan anak bagi perempuan merupakan perjuangan antara hidup dan mati. Betapa tidak, pada fase awal kehamilan - istilah kerennya ngidam -  banyak wanita yang bersikap aneh dalam hal penampilan, penciuman, makanan dan kesehatan. Bahkan sakin parahnya masa ngidam harus opname di rumah sakit.

Sungguh berat perjuangan ibu terhadap anaknya sejak dalam kandungan sampai dengan melahirkan. Proses melahirkan anak bagi Ibu bukan masalah sepele. Kita tidak boleh memandang sebelah mata proses kelahiran anak. 

Memang saat ini peralatan kedokteran persalinan sudah canggih. Meski begitu, perjuangan Ibu melahirkan anak sangat menyakitkan. Perjuangan hidul dan mati.

Setiap pasangan suami istri, terlebih yang baru hamil anak pertama urgen membuat persiapan terhadap kelahiran anak. Persiapan yang urgen dilakukan oleh Ibu yang akan bersalin berupa;

1. Mendekatkan Diri kepada Allah

Setiap saat diwajibkan kepada manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Hal itu sebagai bukti penghambaan diri kepada sang Khalik. Begitu pula disaat Ibu mengandung anak, alangkah baiknya semakin meningkatkan kedekatan kepada Allah Swt.

Pendekatan diri kepada Allah dapat berupa peningkatan kuantitas dan kualitas ibadah wajib, berzikir, membaca Al Quran, dan bersholawat kepada Rasulullah Muhammad Saw dan berdoa. 

Insha Allah perbuatan makruf yang dilakukan saat hamil akan berdampak terhadap bayi. Artinya perbuatan baik yang dijalankan ibu memberikan energi positif terhadap anak yang masih bersemayam di dalam rahim Ibu. Yang pada gilirannya akan membekas dalam jiwa anak setelah lahir.

Konklusinya, pendekatan Ibu yang sedang hamil kepada Allah Swt merupakan solusi terbaik melahirkan anak yang sehat fisik dan psikisnya. Dengan begitu proses persalinan pun akan berjalan dengan mudah dan normal.

2. Rutin Mengontrol Kesehatan

Saat ini mudah mendapatkan rumah sakit atau klinik yang ahli menangani persalinan bagi perempuan. Agar tidak terkendala masalah kesehatan bayi dan Ibunya sejak mengidam hingga melahirkan anak, alangkah baiknya Ibu rutin mengontrol kesehatan.

Mengontrol kesehatan itu bertujuan untuk mengetahui perkembangan dan posisi janin dalam kandungan, sehingga tidak menghadapi kesulitan ssat melahirkan anak. Sedangkan bagi Ibu agar tetap terkontrol kondisi tekanan darah, kadar gula. 

3. Menambah Pengetahuan Persalinan

Menambah pengetahuan tentang persalinan, khususnya bagi perempuan yang pertama akan melahirkan anak sangat penting, agar Ibu mememiliki pemahaman bagaimana persalinan yang baik. Pengetahuan tersebut dapat dicari melalui media cetak, online, dan bertanya kepada sesama perempuan yang lebih dari sekali melahirkan anak.

Walaupun tidak maksimal pengetahuan yang didapat, namun setidaknya dapat dijadikan suluh. Dengan kata lain, ada setitik bekal pengetahuan yang dimiliki tentang bagaimana yang harus dilakukan saat bersalin.

4. Menyiapkan Kebutuhan Bayi

Bayi belum membutuhkan barang yang ribet. Dahulu prioritas yang dibutuhkan bayi; baju kecil, sarung tangan, gurita (kain penutup bagian perut bayi yang mempunyai pengikatan 4 - 5 pasang tali di sisi kanan dan kiri), lampin (kain penutup bagian kemaluan dan dubur bayi yang mempunyai sepasang tali pengikat), dan kain panjang untuk bedung (menyelimuti tubuh bayi dengan melipatkan kain ke tubuh bayi. Lalu bagaimana sekarang? Tentu tidak jauh berbeda. 

Tampaknya sekarang lebih praktis. Yang terpenting sandang yang dikenakan untuk bayi membuatnya nyaman.

5. Tetap Mempunyai Teman di Rumah

Jika usia kandungan sudah memasuki 9 bulan, suami harus menjadi sosok yang siaga. Suami harus menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran kapanpun untuk membawa istri bersalin ke rumah sakit, jika tanda kelahiran bayi telah muncul.

Sejalan dengan itu, Ibu yang sedang hamil 9 bulan perlu mempunyai teman di rumah setiap saat. Dikhawatirkan saat suami tidak berada di rumah (bekerja) muncul tanda kelahiran anak. Seandainya Ibu sendiri di rumah tentu akan membuatnya khawatir dan bingung harus berbuat apa. Kalau ada orang yang menemani dI rumah dapat dijadikan andalan untuk membawa Ibu bersalin ke rumah sakit.

6. Persiapkan Tempat Bersalin

Menjelang usia kandungan 9 bulan, sebaiknya Ibu telah menyiapkan atau memilih rusak sakit yang akan dijadikan tempat bersalin. Untuk menentukan pilihan itu tidak salah dikonsultasikan dengan dokter atau bidan yang selama ini mengotrol kondisi Ibu dan janin.

Dengan adanya rumah sakit atau klinik yang telah dipilih sebagai tempat bersalin, tidak lagi meimbulkan pertanyaan harus ke mana bersalin. Akan tetapi, begitu keluar tanda bayi akan lahir bisa langsung ke rumah sakit atau klinik yang telah dipilih.

7. Persiapkan Dana

Keluarga yang tergabung dalam BPJS kesehatan tidak dikenakan biaya bagi Ibu yang bersalin normal atau operasi caisar. Namun begitu, persiapan dana untuk bersalin harus tetap disiapkan oleh keluarga. Dana yang perlu disiapkankan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat insidental. 

Bagi yang bersalin secara mandiri memang harus menyiapkan dana yang lumayan tinggi, apalagi jika persalinan dengan operasi caesar. Belum lagi biaya opname, dokter, dan obat yang dibutuhkan sang Ibu. Semoga. (pzn)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU