BAYANGAN

BAYANGAN

Jemariku...
Jatuh satu persatu
Ketika kanvas yang kau lukis
Bayangan...
Bayanganku

Bukankah bayangan akan memudar?
Sehingga wajahku kelam
Tanpa kata
Sunyi
Yang tersisa...rasa

Biarkan!
Aku bercerita tentang laut biru
Dengarkan!
Aku bercerita tentang dermaga kecil
Lukislah!
Menjadi rumah kecil kita
Dengarkan!
Tawa kecil anak kita

Medan, 26 Juli 2021

🌹

CINTA TAK PERNAH HILANG

Cinta tak pernah hilang
Walaupun wajahnya hambar di mata
Biarpun lidah kelu menyebut namanya

Cinta itu tetap ada
Cinta itu bergumul dalam darah
Cinta itu menjelma dalam kesal
Cinta itu bermuara dalam sakit hati
Cinta itu basah dalam air mata
Cinta itu berwajah gundah

Cinta akan tetap ada
Cinta tidak pernah hilang
Cinta itu bukan mata
Cinta itu bukan lidah
Cinta itu rasa
Marah
Kesal
Sakit hati
Air mata
Gundah

Dendam bukan cinta
Dendam cinta yang mati

Medan, 19 Juli 2021

🌹

TATAPAN SEPASANG MATA

Tatapan sepasang mata indah
Melukis rindu dalam kanvas
Warna rindu yang tidak pudar

Tatapan sepasang mata indah
Mengusik cerita kasmaran kemarin yang terhenti
Basah kelopak mata itu

Tatapan sepasang mata indah
Kutemukan kekuatan cinta yang tak pernah pudar

Medan, 15 Juli 2021

🌹

APA YANG KAU RINDUKAN

Rindu...
Kau bisikkan di hatiku
Apa yang kau rindukan?
Wajah aku tak punya
Langkahku pelan

Rindu...
Kau tuliskan di mataku
Apa yang kau rindukan?
Aku pernah berdosa kepadamu
Langkahku lemah

Rindukumu
Kurindukan biarpun waktu mencibir

Medan, 15 Juni 2021

🌹

PELABUHAN KITA

Kita masih berlayar
Laut kita harungi sangat luas
Gelombang akan menghantam bahtera
Badai akan menerjang bahtera

Bahtera pasti oleng 
Jika kita takut dan marah kepada gelombang
Bahtera pasti karam
Jika kita takut dan benci kepada badai

Gelombang dan badai tidak mampu menembus bahtera
Kalau kita saling pegang kemudi
Lajukan bahtera dengan menatap jauh
Jauh ke ujung pulau
Di sana menanti pelabuhan kita

Kita berlabuh di dermaga kecil
Di sana menanti tawa anak-anak kita

Medan, 25 Juli 2021

🌹

JIKA PRADUGA MENJADI RAJA

Jika praduga menjadi raja
Tahtanya menjajah mata dan raja
Tiap kedip kelopak menjadi buram
Detak detik dalam darah menjadi sungsang
Biru darah terprovokasi
Muntahkan rentak-rentak yang tidak seharusnya melenggakkan dalam tarian dimensi romansa

Jika praduga menjadi raja
Kuasanya merusak langit biru, gemerisik daun bambu, bisik rindu angin laut kicau kutilang

Bukankah warna pelangi yang sudah kita lukis begitu indah, sehingga aku membawa memajang rasa di sana
Bukankah seribu diksi puisi yang sudah kita deklamasikan begitu romantis, sehingga aku memelukmu dalam rasa

Titipkan praduga di ujung-ujung ranting cemara
Biar basah dilumur embun
Benam di antara rerumputan

Suka Makmur, 3 September 2021








KAU KUJEMPUT KE AWAN

Saban detik kau memanggil namaku dari balik jendela yang menggantung di awan
Aku tak mapu berpaling
Meski kutahu ilalang bergoyang tanpa angin

Bunga yang kau tebar ini
Membangkitkan birahi
Menjemput di awan
Kupacu nafas rona senja yang tersisa
Walau terengah

Aku tidak peduli
Walau desir angin mencibir
Birahi yang mengoyak dinding logika
Kubiarkan terlena
Kukandaskan di awan

Kau biarkan kupeluk senyummu
Kau pasrah kudekap tawamu

🌹

JIKA

Jika...
Matamu lunglai memasuki mataku
Bukan salahmu!
Aku lancang
Menebar kembang disetiap helai rambutmu

Jika...
Kembang tidak lagi mewangi di rambutmu
Bukan salahmu!
Aku lancang
Pernah membelainya

Jika...
Kembang gugur di rambutmu
Izinkan aku rindu
Pada selimut yang kau beri

Medan, 22 Maret 2021

🌹

PUISI ITU

Dahulu...
Sebait puisi kuberi kepadamu
Kau lukis senyum
Kutahu maknanya

Puisi itu...
Kau baca dalam aliran darah
Menggumpal dalam darah

Puisi itu...
Kau simpan dalam belantara
Memonumen dalam renung

Sekarang...
Kita terpaku dalam rindu
Berdiri di bawah merah jingga senja
Kita bersama puisi itu

Suara sendu
Terseret ombak ke pantai
Kilau putih pasir
Tak pudar dicolek temaram senja

Kita...
Terus membaca puisi itu
Sampai langkah terhenti
Pada ujung detak nadi

Suka Makmur, 5 Ramadhan 1442 H/17 April 2021

🌹

SETIAMU

Demi setiamu padaku
Matahari dan rembulan kau tapaki dengan air mata
Demi setiamu padaku
Di mana-mana kau bentangkan rindu untukku
Demi setiamu padaku
Semua asa kau ulurkan kepadaku

Aku tidak mampu imbangi setiamu
Hatiku pecah dipukul dentang hasrat
Meski berat melangkah dari hatimu
Aku harus menjauh
Jauh...jauh sekali

Disaat...
Rindu dan cinta bukan milik kita
Kau datang
Tunjukkan setiamu yang dulu
Setia yang tidak pernah berakhir

Aku yang pernah berdosa kepadamu
Tak mampu langitkan mohon maaf
Lunglai
Lemah

Suka Makmur, 19 Mei 2021

🌹

CINTA DUNIA MAYA

Aku tersudut
Ketika kau sodor cinta
Hatiku tak mampu bergerak
Meski aku tidak tahu bentuk dan warna cinta yang kau beri

Kemesraan
Kasih sayang
Berjalan di awan
Indah!
Sahdu!

Ketika mata kubuka
Aku hanya sendiri
Di mana engkau, kasih?
Di mana kemesraanmu?




Bukit Kubu, Tanah Karo, 30 Mei 2023


CINTA DUNIA MAYA

Aku tersudut
Ketika kau sodorkan cinta
Hatiku tak mampu bergerak
Cinta menembus relung hati
Meski aku tidak tahu
Bentuk
Warna
Cinta yang kau beri

Kemesraan
Kasih sayang
Berjalan di awan
Indah
Sahdu

Ketika mata kubuka
Aku hanya sendiri
Di mana engkau, kasih
Di mana kemesraanmu

Akhirnya engkau pergi
Setelah aku lelah
Menikmati wajah dalam fatamorgana

🌹

NILAIKU

Jika menilai wajahku
Aku bukan siapa...siapa
Sebab...
Aku tidak punya wajah
Tapi...
Aku punya kepala
Aku punya rasa

Delitua, 9 April 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU