KEDERMAWANAN ABDURRAHMAN BIN AUF


ABDURRAHMAN BIN AUF, sahabat Rasulullah Muhammad Saw yang paling kaya dan bergelimang harta. Saking kayanya, Nabi Muhammad Saw bersabda, "Wahai Ibnu Auf, sesungguhnya engkau adalah kelompok orang-orang kaya dan engkau akan masuk Surga dengan merangkak. Karena itu berilah pinjaman kepada Allah niscaya Dia lepas kedua kakimu."

Mendengar ucapan Rasullullah Muhammad Saw, Abdurrahman bin Auf menangis. Kemudian dia berdoa kepada Allah Swt, agar menjadi orang miskin.

"Ya, Allah, jadikan hamba miskin seperti Mush'an bin Umar, atau Hamzah,"  doa Abdurrahman bin Auf.

Allah Swt Maha Pengasih dan Penyayang, walaupun Abdurrahman berdoa berharap menjadi orang miskin, namun rezeki dan untung berniaganya semakin bertambah banyak. Bahkan, Ummul Mukminin Aisyah menceritakan, bila pulang berniaga Abdurrahman bin Auf membawa tujuhratus kontainer barang. Subbahanallah.

Keberkahan Abdurrahman bin Auf dalam berniaga, karena dia menghindari perbuatan haram dan syubhat. Beliau pun memperbanyak sedekah kepada orang miskin dan membiayai perjuangan ummat Islam.

Warga Makkah dan Madinah mengakui keahliannya berniaga. Sekali waktu Abdurrahman bin Auf berseloroh, "Seandainya aku mengangkat batu, maka di baliknya aku temukan emas dan perak.."

Abdurrahman bin Auf, seorang di antara delapan orang kelompok pertama (Assabiqun Al Awwalan) yang mengimani Rasullulah Muhammad Saw dan mengucapkan dua kalimah syahadat, dua hari setelah Abu Bakar As Sidiq. Beliau sosok pejuang Islam yang kaya dan dermawan.

Kedermawanan

Abdurrahman bin Auf menjual tanah dengan harga 1000 dinar. Semua hasil penjualan tanah itu dibagikan kepada istri-istri Nabi Muhammad Saw, bani Zuhrah, dan warga miskin. 

Semua kekayaannya disumbangkan 1/3 bagian untuk investasi modal untuk masyarakat, 1/3 bagian melunasi hutangnya, dan 1/3 bagian untuk sedekah, dakwah, dan perjuangan Islam. Sedangkan untuk diri dan keluarga hanya seperlunya saja. Dia memberikan 500 ekor kuda untuk kaum Muslimin yang akan pergi perang, dan 1500 ekor unta.

Pejuang Islam

Sekali waktu, atas perintah Rasulullah Muhammad Saw, Abdurrahman bin Auf memimpin pasukan tujuhratus pasukan untuk berperang di Damatul Jandal. Beliaupun dikenal sebagai pelopor dua hijrah, yaitu hijrah ke Habasyah dan Madinah.

Dalam perang Uhud, beliau mendapat luka 20 luka. Satu luka menyebabkan kakinya cacat permanen. Bahkan dia sulit berbicara, karena giginya patah saat perang Uhud.

Abdurrahman bin Auf menolak ketika dicalonkan menjadi khalifah menggantikan Umar bin Khattab yang telah wafat. Beliau meminta, agar Utsman bin Affan yang menjadi khalifah.

"Demi Allah, andai dibuat sebilah pisau, lalu diletakkan di tenggorokanku dan ditancapkan hingga ke sisi lain lebih aku sukai daripada menjadi khalifah," ujar Abdurrahman bin Auf.

Setelah Rasulullah Muhammad Saw wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan keluarga Baginda Nabi Besar Muhammad Saw.

Abdurrahman bin Auf meninggal pada tahun 31 Hijrah, dalam usia 72 tahun. Beliau dimakamkan di Baqi besebelahan dengan makam sahabatnya, Usman bin Maz'im.

Sebelum meninggal beliau meninggalkan wasiat berupa 500 dinar untuk perjuangan di jalan Allah, dan 400 dinar untuk setiap orang yang terlibat dalam perang badar. ***(pzn)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU