PELATIHAN TANAMAN HIDROPONIK BAGI GURU SDKB 1 MEDAN

Beranda Sekolah

GURU-guru SD Kemala Bhayangkari 1 Medan mendapat pelatihan pembudidayaan tanaman hidroponik. Pelatihan yang difasilitasi Dinas Pertanian Kota Medan dan Kelurahan Jati, Medan Maimun menghadirkan nara sumber Junior Siagian.

Kepala SD Kemala Bhayangkari 1, Medan, Dra.Supriana, M.Pd dalam sambutannya saat pembukaan pelatihan yang berlangsung di halaman sekolah tersebut pada Sabtu (11/12) megucapkan terima kasih kepada instansi yang telah memberikan perhatian dan kepedulian kepada warga SD Kemala Bhayangkari 1, Medan sebagai lembaga yang membudidayakan tumbukan hidropik.

Junior Siagian dalam pemaparannya menjelaskan secara detail cara pembudidayaan tanaman hidroponik. Mulai dari penanaman bibit di rockblom, kertas tisu, dan kapas yang diberi air mineral, penyemaian bibit sampai pemindahan bibit ke tempat pembesaran tumbuhan.
Sebagai langkah awal, ajak Junior, dapat dimulai dengan memanfaatkan bahan bekas seperti botol minuman mineral sebagai wadah penyemaian dan pembesahan tumbuhan.

Pembudidayaan tumbuhan hidroponik mempunyai prospek yang baik bagi kehidupan ekonomi keluarga. Jika Bapak dan Ibu guru mau menggeluti tumbuhan hidroponik ini dengan tujuan bisnis, saya siap menampung dan menyalurkan hasil produksi yang ada, sambung Junior.

Langkah Pembudidayaan Tanaman Hidroponik

Junior Siagian secara rinci menyampaikan langkah-langkah pembudidayaan tanaman hidroponik. Bahan yang dibutuhkan terdiri atas; 
1) Bibit
Bibit tanaman berupa biji-bijian, seperti bayam, kangkung, dan sawi. 
2) Media Tanam
Media tanam yang digunakan terdiri atas;  rockwool, kertas tisu, dan kapas.
3) Netpot
4) Kain flannel
5) Alat semprot
Rockwool yang sudah dipotong-potong bentuk persegi dengan ukuran 2 cm


Talam atau baki penyemaian bibit tumbuhan-tumbuhan

Netpot untuk tempat pembesaran tumbuhan yang dimasukkan ke lubang wadah pembesaran


Wadah pembesaran tanaman yang memiliki sirkulasi air dari kolam atau kontainer air.

Diterangkan Junior, rockwool dipotong-potong bentuk persegi dengan ukuran 2 cm. Kemudian potongan rockwool disemprotkan air biasa atau mineral hingga lembab. Selanjut penyemaian dengan meletakkan bibit bayam (sekitar 20 - 25 biji) di atas rockwool. Penyemaian yang terdiri atas beberapa potong rockwool (sesuai kebutuhan) diletakkan di atas talam atau sejenisnya dan ditutup dengan plastik hitam. Lalu letakkan di tempat yang gelap atau terhindar dari terpaan matahari selama 2 - 3 hari.

Pada hari ke 3, sudah tumbuh bakal pohon dengan daun 2 sampai dengan 3 helai. Jika ada yang belum tumbuh tambahkan sedikit air untuk melembabkan rockwool.

Pada hari ke 3 atau 4 sampai dengan hari ke 6, pindahkan penyemaian ke tempat terbuka yang terkena cahaya matahari. Selanjutnya pada hari ke 7 - 13 tanaman diberi nutrisi A dan B - takarannya 1 tutup botol minuman air mineral untuk 1 liter air mineral/air biasa.

Selanjutnya pada hari ke 14 pindahkan tanaman ke tempat pembesaran. Air yang digunakan tiap liter mengandung nutrisi A dan B masing-masing tiga tutup botol air mineran sampai panen hari ke 20 - 25.

Ditambahkan Junior, tanaman hidroponik kangkun diberlakukan hal yang. Cuma, rockwool harus terlebih dahulu ditusuk dengan tusuk gigi untuk membuat lubang sebanyak 6 - 9 buah untuk tempat memasuk biji kangkung. Pada hari ke 6 penyemaian baru diberi nutrisi tahap pertama seperti bayam. Nutrisi tahap kedua pada hari ke 10 sampai panen hari ke 20 - 25.

Ayo...berkarya, berkreasi, beriang, membedayakan ekonomi keluarga dengan tanaman hidroponik. Mulailah dengan mencoba! Semoga berhasil dan sukses! Aamiin, ya Allah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU