PANTUN MELANGKAH DARI SEBAIT PUISI

Pantun

Sungai Deli habitat biawak
Biawak mati dalam semak
Tamat sekolah kurang semarak
Lowongan kerja tidak banyak

Sungai tenang ditabur tuba
Ikan didapat belum pasti
Pegawai negeri sudah dicoba
Modal ilmu tanpa relasi
Tanah subur ditanam lada
Panen lada dengan tekun
Ingin kuliah tiada biaya
Niat digantung lima tahun

Pagi hari hujan gerimis
Saat hujan menumis remis
Niat digantung tidak pesimis
Berkiprah awak menjadi penulis

Sibuk kampanye merebut kursi
Kursi didapat menjadi terdakwa
Tulisan pertama sebait puisi
Puisi ditulis berjudul Kecewa

Berbaris lurus ikut garis
Lama berbaris kaki tertatih
Harian Waspada tempat menulis
Awak ucapkan terima kasih
Angkat senjata ketika perang
Makam pahlawan ditabur kembang
Harian Analisa memberi peluang
Kesempatan menulis makin berkembang

Menjelang lebaran membeli sajadah
Sajadah gambar masjid berkubah
Honor tulisan terkumpul sudah
Uang ditabung untuk kuliah

Gulung rambut menjadi sanggul
Rambut bersanggul pasti perempuan
UMSU  menjadi pilihan terunggul
Tempat menimba ilmu pengetahuan

Kerbau terengah menarik pedati
Pedati sarat buah kueni
Fakultas keguruan keinginan hati
Bahasa dan Sastra Indonesia ditekuni

Pohon durian berbuah rendah
Durian jatuh ketika senja
Menjadi mahasiswa tidak mudah
Awak bekerja sambil kuliah

Korona menyerang kita lawan
Memakai masker supaya aman
Diktat dosen meminjam punya kawan
Referensi buku baca di perpustakaan

Suka sedekah hidup menjadi berkah
Hidup berkah tidak menggerutu
Dari sebait puisi awak melangkah
Raih sarjana dan menjadi guru

Suka Makmur, 12 Ramadhan 1442 Hijrah
Pahrus Zaman Nasution, S.Pd
Guru SD Kemala Bhayang
kari 1 Medan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENDAKI SERIBU ANAK TANGGA ZIARAH KE MAKAM SAHABAT RASULULLAH

KESEDERHANAAN SAID BIN AMIR

SEBUTIR PELURU