CORONA MEMBARA
Puisi
CORONA MEMBARA
Corona membara
Jangan hati dan mata terpenjara
Corona membara
Bawa langkah terus bicara
Corona membara
Tak kan ke mana-mana
Senyumlah!
BALADA MASKER GENIT
Corona berteriak bangga
Masker bangkit dari pertapaan
Badan penuh debu dan tak terbaca lagi
Bergaya genit...tampil jadi primadona
Masker menyumpan dendam
Genitnya tak dibiarkan hampa
Kepada langit dengan bangga dia berteriak, "aku nafasmu!"
Meraih tangannya tak semudah bicara
Langit meninggikan garis hidupnya
Tebus mahal tak sekadar basa basi
Ukh...!
MENGHITUNG KEALPAAN
Wuhan disembunyikan
Corona bertahta bagai amuba
Kelelawar, tikus, kodok jadi kambing hitam
Vonis...ikh jangan memvonis
Vonis diri sendiri
Hitung kealpaan nurani
Di situ bermain corona
KITA BISA MENANG
Corona menebar teror
Semua ketakutan...
Sembunyi
Menjauh dari saudara
Menjauh dari teman
Corona makin perkasa
Guru diancam
Siswa diancam
Tidak boleh bertemu
Pintu sekolah ditutup rapat
Guru kehilangan siswa
Siswa kehilangan guru
Gamang...
Belajar tanpa arah yang pasti
Ilmu terbang tanpa sayap
RUMAH SURGA
Meminang hati dengan seikat cinta
Yang diikat tali keikhlasan
Mata terpejam dalam kebiruan hati
Namun hati berbisik di puncak asa
Kupinang dengan ijab qabul
Kau pun mengulur jari
Hati mencecah dengan ikatan suci
Rumah Surga berdiri kokoh
Mengepulkan sakinah, mawaddah, warahma
Rumah Surga
Dibangun pondasi ridho Allah
Saling menatap pada relung hati
Agar badai tak menggoyah
Komentar
Posting Komentar