PERJALANAN MENUJU RAMADHAN
Puisi
PERJALANAN MENUJU RAMADHAN
Perjalanan menuju pintu Ramadhan sangat lama dan jauh
Tetapi tidak melelahkan tak berpeluh keluh
Jika berkendara iman
Kemampuan untuk sampai ke pintu Ramadhan sangat terbatas
Sesuai jumlah tarikan nafas
Banyak yang terhentu di tengah jalan
Pasrah dengan takdir akhir hidup yang telah ditentukanNya
Bersyukurlah bagi yang diberi kesempatan berjalan sampai ke pintu Ramadhan
Jangan sia-siakan tarikan nafas yang tersisa
Esok belum milik kita
Tebus semua dosa dan kealpaan yang sudah membeku
Istiqfar di bulan ini penuh keampunan...penuh keberkahan
✍️
JANGAN BIARKAN RAMADHAN BERLALU
Siapa yang tersenyum menyambut Ramadhan
Lidah neraka malu menjilatnya
Sejuta amal ibadah
Berjuta-juta imbalan pahala
Sejuta berkah terpampang di bulan ini
Seandainya Ramadhan hanya ditatap
Sejuta kerugian berlabuh dalam hidup
Sejuta penyesalan berlabuh di hati
Jangan biarkan langkah Ramadhan berlalu
Rangkul Ramadhan dengan hati putih, agar bulan emas bertahta menaburi indahnya iman.
✍️
SAJADAHKU MASIH TERLETAK DI KAMAR
Sajadahku tak pernah berdebu
Tiap matahari dan bulan bergantian berayun
Kubentangkan sajadah mengagungkan Engkau ya, Allah
Menatap kiblatku
Tafakur...zikrullah
Rabb,
Tiap RamadhanMu datang sajadahku belum beranjak dari kamar
Sajadah itu hanya terletak di kamar
Nawaituku ingin membawanya ke masjidMu
Beristiqfar, beriqtikaf, bertarawih
Rabb,
Tuntun hambaMu membawa sajadah keluar dari kamar
Membentangkannya di masjidMu
Biar aku masuk ke barisan hamba-hambaMu yang tertawa di hari fitri
Delitua, 2005/1426 H
✍️
RINDU PADA AL QURAN
Aku dan Al Quran dekat...dekat sekali
Di manapun aku berdiri
Dia ada di sisiku
Ke manapun mata melihat
Dia ada di sana
Namun aku jarang menyapanya
Sekarang aku rindu
Rindu menyapa iqro'nya
Alif, baa, taa, sya...yaa
✍️
LANGKAH TERTATIH
Setiap tarikan nafas matahari
Berjanji susuri tiap lorong bulan emas dengan langkah istiqfar, zikrullah.
Tuk raih ruh penuh ridhoNya
Fitrah sejati
Langkahku...masih tertatih
Anus-anus merintangi
Aku takut dengan ketertinggalan ini
Takut sekali
Ya...Allah, esok
Izinkan aku merangkul bulan emas
Kamar Ceriaku, Delitua, September 2010
ENGKAU YANG BERJALAN DI BATAS MASA
✍️mengenang rekan sejawadku, Pak Usman
Bakti engkau laksana obor pada malam hari
Engkau suluh dengan nafas ikhlas
Pada jemari-jemari yang menggapai-gapai
Agar tak tenggelam dalam gelap, sehingga kami dapat berjalan dengan lurus
Menuju hari esok yang penuh senyum
Akhir masa yang damai
Engkau yang berjalan di batas masa
Terenguh hati tuk melepas langkahmu
Kami masih ingin engkau rangkul dengan darah merahmu yang sejuk
Tapi...jemari kami terbatas sepuluh
Tiada mampu untuk meraih tanganmu
Meskipun tak kami dengar lagi nafasmu
Mewejangi mata bathin
Namun nuansa jiwa dengan kembang putih yang engkau tanam dalam taman iman, aqidah, dan ilmu
Takkan mencair oleh terik matahari
Takkan membeku oleh dingin malam
BUKAN IQTIKAF SESAAT
Ya, Allah
Ramadhan di mataku, iqtikaf
Iqtikaf penuhi panggilanMu
Ya, Allah
Iqtikafku setetes embun pagi
Membasuh noda-noda
Ya, Allah
Aku pinta
Jangan biarkan iqtikafku sesaat
Kukuhkan nawaituku
Biar kujemput SurgaMu
SAJADAH PANJANG (1)
Senja menghampiri mata
Dibentangkan di hadapanku sajadah panjang
Membaca ayat-ayat Allah dengan ruh
SAJADAH PANJANG (2)
Sajadah panjang jembatan emas
Menjembati jiwa bertemu matahari dan bulan
Seribu jiwa memberikan hatinya kepadaku
SEJUTA BUNGA MAAF
Allah bentang sebuah taman
Saatnya tanam sejuta bunga maaf
Tumbuh mewangi memenuhi semesta
Jemari putih memetiknya
Menyebarnya di atas fitrah
BULAN EMAS MEMEJAMKAN MATA
Bulan emas memejamkan mata di peraduan
Bersusun senyum bening kemenangan
Mengalir gema takbir basahi jiwa yang tidak mati
Jangan cuma rasakan tawa
Menolehlah sebentar
Seruan di sudut bumi
Salurkan hangat kepada tangan yang menggapai
Tawa milik semua mahluk
Tawa mereka tersimpan di tawamu
SERUAN RINDU MALAM TAKBIRAN
Rabb, bertahun aku berjanji untuk membalutkan bulan emas di jasadku
Biar mata putihku menjalani hidup menujuMu
Banyak jejakku hilang
Terbang diterpa angin fatamorgana
Aku menatap masa bulan emas yang Engkau anugerahkan kembali masuk ke langit bumi
Rabb, izinkan jejakku esok bertemu bulan emas
Biar kunikmati rindu padanya
Komentar
Posting Komentar