KABUT KEMBALI DATANG
BETAPA senang hatiku menyambut kedatangan seorang rekan wanita, yang juga menggeliat di dunia kepenulisan dan teater seperti aku. Kami berkenalan ketika anak-anak teater menggelar malam renungan teater menyambut kedatangan tahun baru miladiyah yang penuh dengan harapan dan menyimpan sejuta kenangan. "Masih kenalkan denganku?" Tanyanya ketika kami berjabatan tangan. "Iya, aku kenal. Elida kan?" Kataku meyakinkan. "Kau Armi," ucapnya dari balik senyum manisnya. Dia duduk persis di hadapanku, sehingga membuatku sedikit kikuk bila mata lembutnya melihatku. Aku tipe lelaki pemalu, terlebih saat usia belasan tahun. Alhamdulillah, sifat pemaluku berangsur sedikit demi sedikit berubah setelah aku bergelut dengan dunia teater. Yang mana banyak menguji mental untuk memerankan berbagai perlakonan yang ada di dalam kehidupan masyarakat. "Bagaimana masih bernafas teater kalian?" Tanya Elida. "Ya...mudah-mudahan masih aktif, walau terkadang terlena,&quo