Postingan

Menampilkan postingan dari 2007

BALADA BUAT BUNDA

Gambar
Puisi BALADA BUAT BUNDA (1) Bulan emas yang duduk di pangkuan hari ini Sama dengan yang kemarin Menyebarkan aroma keramahan dan keteduhan Aku bersamanya, Bunda Seperti yang kau tausiahkan Ketika matamu masih bertemu matahari Tapi Bunda... Saat aku menghitung sepuluh jari tangan Aku tak lagi melihat bola matamu yang bening Mengalirkan air sejuk Yang membasahi relung hati Aku lelah mencarimu, Bunda Setiap pori-pori waktu kumasuki Aku tak melihat wajahmu Terlalu jauh jarak di antara kita Aku tak bisa berlari sekencang apapun untuk meraih tanganmu Bunda... Hari ini aku hanya bisa tafakur Seraya mengadahkan tangan kepadaNya Semoga engkau tidur bagai pengantin di sisiNya Delitua, 17 September 2007 BALADA BUAT BUNDA (2) Saat butir-butir padi di sawah menguning dan burung-burung pipit beterbangan Hendak mencuri cucuran peluh yang kita tanam Aku dan Bunda tersenyum Bunda katakan, "biarkan pipit-pipit itu memakan padi" Dengan suara serak, karena sakit yang bersarang di raga, engkau ber

PERJALANAN MENUJU RAMADHAN

Gambar
Puisi PERJALANAN MENUJU RAMADHAN Perjalanan menuju pintu Ramadhan sangat lama dan jauh Tetapi tidak melelahkan tak berpeluh keluh Jika berkendara iman Kemampuan untuk sampai ke pintu Ramadhan sangat terbatas  Sesuai jumlah tarikan nafas Banyak yang terhentu di tengah jalan Pasrah dengan takdir akhir hidup yang telah ditentukanNya Bersyukurlah bagi yang diberi kesempatan berjalan sampai ke pintu Ramadhan Jangan sia-siakan tarikan nafas yang tersisa Esok belum milik kita Tebus semua dosa dan kealpaan yang sudah membeku Istiqfar di bulan ini penuh keampunan...penuh keberkahan ✍️ JANGAN BIARKAN RAMADHAN BERLALU Siapa yang tersenyum menyambut Ramadhan  Lidah neraka malu menjilatnya Sejuta amal ibadah Berjuta-juta imbalan pahala Sejuta berkah terpampang di bulan ini Seandainya Ramadhan hanya ditatap Sejuta kerugian berlabuh dalam hidup Sejuta penyesalan berlabuh di hati Jangan biarkan langkah Ramadhan berlalu Rangkul Ramadhan dengan hati putih, agar bulan emas bertahta menaburi indahnya iman

KIDUNG JIWA

Gambar
Puisi KIDUNG JIWA BUAT AYAH DAN BUNDA Ay ah dan emak tercinta Engkau bagaikan dua buah sayap yang mengendalikan kami terbang Menyusuri angkasa Kepakan sayapmu menderu-deru di antara awan Meskipun badai dan hujan menghujam Engkau berkata tulus; untuk asa Kini engkau telah pergi memenuhi janji menghadap sang Khalik Membawa amal, ibadah yang engkau siapkan Biarpun hati ingin betsamamu Menatih hari tuamu Kami tak kuasa menahan kuasaNya Kami lepas kepergianmu dengan sepuluh jari tangan Berjalanlah ayah dan emak dengan senyum menuju surgaNya Doa kami Ya...Rabbi, ampunkanlah dosa ayah dan emak kami Ayah dan emak tercinta, walaupun kedua sayap kami telah patah Kami tidak akan pernah oleng melanglang buana Kami akan terbang di antara mega Kami tidak akan menghujam ke bumi Ayah dan emak tercinta Wejangan yang engkau bius di hati kami Tak kan lekang dimakan masa Kebersamaan dan persaudaraan yang engkau tumbuhsuburkan di mata kami akan terus bernyawa Sejalan perputaran waktu ***** W A J A H Wajah.