Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

SUARA USANG

SUARA USANG Kepekaanmu Kepedulianmu Kedekatanmu Keadilanmu Kesosialanmu Tak pernah berjalan di negeri ini Tapi ketika matamu beraroma ambisius Melihat betapa nikmat mengecap kue kekuasaan Semuanya engkau lakonkan Sahabat, permainan ini suara usang Yang tak sedap didengar Aku tak terpedaya dengan senyummu Waktu memberikan cambuk yang pedas di punggungku Jangan sebarkan suara usang Tebarkan suara nurani Suara jiwa 🌹 SEMUA MENGAKU SANG MATAHARI *jelang pilkada gubsu  Sejuta wajah Membusungkan dada Dengan bangga memamerkan matahari Dalam kepal kedua tangannya Sejuta wajah Dengan bangga menyunsun kalimat di bibirnya, "aku sang matahari" Setiap titik matahari dibagi pada setiap mata Biarkan! Biarkan mereka mengaku sepuasnya Biarkan suara mereka terbenam di puncak gunung Kita punya hati nurani Kita punya mata hati Pasti bisa bicara jujur Menemukan sang matahari 🌹 RINDU KERING Tawa mentari Senyum bulan Gemulai lenggok sayap kupu-kupu Dilukis tiap detik Berbingkai nafas putih Tak la

PADA REUNI SMA

Papa Reni berdiri dan mengantarkan kedua pemuda sampai ke pintu pagar halaman rumah. Lelaki itu tidak menyapaku, karena memang dia tidak mengenalku. Sorot matanya menyimpan informasi yang akan disampaikan kepadak " Teman Reni? Mau acara reunian?,  " Tanya ayah Reni. " Iya, Pak!, " Cepat aku menjawab .masuklah!  Kami berjalan berdampingan. Badannya begitu kekar dan berisi, tidak sebanding dengan tubuhku yang kurus dan ke cil. " Silahkan duduk!, " Lelaki itupun menggeserkan kursi untukku di teras rumah. Aku duduk sendiri di teras, karena papa Reni masuk ke dalam rumah.  Untuk mengisi kesendirian, kubalik halaman demi halaman surat kabar Dobrak yang kubeli di pasar Sambu. Sasaran tertuju rubrik atau halaman Remaja Kita yang menyajikan artikel, cerpen, dan puisi remaja. Alhamdulillah, redaksi menerbitkan tulisan cerpenku. Reni datang menghidangkan segelas es buah. Dia duduk persis di kursi sisi kiriku. " Maaf, Rus, terlambat menemuimu, " Ujar Reni me