Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

SANG PEMUDA

Puisi SANG PEMUDA Dulu... SANG PEMUDA  Dulu... Pemuda bersumpah Satu bahasa Untuk kejayaan bangsa Sekarang Pemuda bersumpah Sepuluh bahasa Untuk kuasai negara ---------- KITA DAN SANG BAHASA Kita belum pandai berbahasa Kita masih sebatas bisa berbahasa Karena kita berbahasa sebatS bibir Karena kita berbahasa sebatas pelajaran Sang bahasa adalah jiwa bangsa Jiwa patriotisme Jiwa nasionalisme Jangan biarkan sumpah kita Hanya sebatas monumen sejarah Bahasa yang sejati Harus tertanam subur dalam taman jiwa ---------- S E A N D A I N Y A Seandainya... Pejabat negeri ini Ikut bersumpah pada Oktober 1928 Pasti Indonesia raya milik rakyat Pasti menyebar bhinneka tunggal ika Seandainya... Pejabat negeri ini bersumpah setulus sumpah Oktober 1928 Pasti tak ada pertikaian antarsuku Pasti kemakmuran milik rakyat Ironis... Tiap kali pejabat bersumpah Yang tumpah air mata rakyat Koruptor bertambah lagi

NEGERI PENDIAM

Gambar
NEGERI PENDIAM Hari ini Negeri jadi pendiam Wajahnya ditundukkan Tak berani menatap Meskipun kaki garuda dipatahkan Negeri jadi pendiam Bagai gadis bisu Yang ketakutan dengan majikan Takut dikemplang majikan Katanya Negeriku jadi pendiam Karena diam adalah emas Tapi emas yang didapat Emas yang melelehkan air mata garuda, sehingga tak gagah melanglang buana Negeriku Jangan jadi pendiam Rasakan patriotisme Sudirman Kepalkan tangan bagai Bung Karno Penuhi ruang Indonesia dengan semangat Bung Tomo Kami anak-anak negeri Tak biarkan kaki garuda dipatahkan Kami tak izinkan garuda menangis Kami akan nyanyikan Indonesia Raya ***** SURAT BUAT WAKIL RAKYAT Bom-bom kemiskinan terletak di kota-kota Bom-bom kesusahan terpajang di desa-desa Yang harus dijinakkan sebelum meledak Namun tak ada yang mau buka mata Wakil rakyat di Senayan Yang seharusnya memungut setiap bom Pun tak mau peduli Hari ini... Engkau lebih gairah Mengemis uang rakyat Membangun rumah mewah Demi kenyamanan menghitung suara rakyat