Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 1999

RAMADHAN TANPA AYAH

Gambar
Cerpen LIMA tahun belakangan, kondisi kesehatan ayahku terus menurun. Mungkin efek dari kecelakaan lalulintas yang dialaminya, sehingga mengharuskan beliau opname beberapa hari di rumah sakit. Encok dan reumatik yang mendera sendi kerap kumat menggerogoti kaki ayah. Jika sakit mendera, ayah tidak bisa beraktivitas. Bahkan untuk ke kamar mandi, kami harus membopongnya. Namun keceriaannya tetap terpancar kepada kami. Menyadari dirinya mahluk yang lemah, semua perjalanan hidup dipasrahkan kepada Allah. Namun beliau merupakan sosok yang pantang menyerah berjuang untuk kehidupan keluarga.  Prinsip hidupnya keras dan tegas. Begitupun, di hatinya tersimpan ketulusan dan kelembutan dalam mendidik anak-anaknya. Ramadhan tiba, ayah sangat sibuk dan peduli menyiapkan diri dan keluarga. Beliau mengkomanda anak-anaknya, agar berziarah bersama ke kuburan keluarga. Keputusan ayah menjadi kesepakatan kami untuk memenuhinya, walaupun kami disibukkan oleh urusan pekerjaan. Makan sahur dan berbuka puasa